Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Yang Penting Bahagia

      Sering saya ada pada situasi di sebuah tempat asing dan banyak orang. Kebanyakan tempat tersebut adalah tempat wisata. Tingkah polah masing masing macam macam. Namun satu yang unik dari orang Indonesia. Apabila mereka berada di tempat wisata, alih alih menikmati sensasinya mereka (kadang termasuk saya juga sih) lebih sering terlihat berfoto foto ria. Berrrrrrrbagai macam gaya dilakukan.  seperti ini:  Ya tapi kalau mereka bahagia dengan melakukannya, kenapa tidak? Tidak ada yang salah. Itu kan termasuk cara untuk menikmati menuju sebuah kebahagiaan hakiki di dunia yang fana ini (halah). Yang salah itu kalau kamu pergi ke suatu tempat terus buang sampah sembarangan, corat coret seenaknya, nyuri barang barang yang ada disana, dan banyak kegiatan merusak lainnya. Yuk bareng bareng jadi traveler yang bertanggung jawab. :Cheers

Bittersweet of Lebaran 1434

Lebaran 1434 tahun ini jatuh pada hari Kamis. Syukurn tidak ada dualisme. Satu negara sepakat lebaran jatuh tanggal 7 Agustus 2013. Suasana lebaran semakin ramai. Tahun berganti, umur saya juga bertambah. Lebaran tahun tahun sebelumnya banyak saudara yang tidak saya tahu namanya. Dia siapanya ayah, siapanya ibu. Nil pengetahuanku. Suasana kampung juga lumayan ramai. Tradisi keliling kampung masih lestari. Satu persatu keluarga silaturahmi mengunjungi rumah masing masing. Sekedar menyicip kue yang entah di beli atau dibikin sendiri. Tentu ada sedikit kebanggan bagi tuan rumah yang mengolah sendiri makanannya. Tidak semua manusia ditakdirkan untuk hidup berkecukupan. Momen lebaran ini semakin kentara. Suadara dan tetangga yang kurang beruntung ternyata ada. Kalau mau berempati, ternyata banyak. Dalam agama saya, sebaik baiknya sedekah itu lebih diutamakan kepada saudara sendiri. Apabila saudara sudah berkecukupan, baru tetangga. Kalau nihil, berkan saja kepada amil. Tapi ji

Heima

Heima dalam bahasa Islandia berarti Rumah. Banyak traveler bilang, setelah pergi jauh hanya rumah yang sebenarnya ingin dituju. Kadang yang dilihat di perjalanan tidak berarti apa-apa dibanding suasana kampung halaman. Perasaan seperti itu yang saya lihat di dokumentar Sigur Ros, “Heima”.Dengan musik rasa Islandia mereka sukses keliling dunia bermain di berbagai venue. Setahun berkeliling, rasa rindu akan negara begitu besar. Kesuksesan finansial yang diraih tak bermakna tanpa dibagi. Kemudian mereka berkeliling negeri untuk berbagi musik dengan warga negara mereka, saudara mereka. “Bahwa siapa saja bisa menikmati musik sigur ros. Tak perlu membayar, biarkan orang luar negeri yang membayar, karena kalian saudara saya. Ini musik kami, lihat alam sekelilingmu, banggalah kalian dengan Islandia”. Itu pemikiran yang saya tangkap dari Heima. Dan banggalah dengan Indonesia, alam yang ditampilkan Heima masih kalah dengan Indonesia. Kita punya Bromo, Taman Nasional Baluran, Danau Toba,

Akomodasi Bromo Tengger Semeru

Sudah nonton film 5 cm belum? film yang memanjakan mata dengan panorama kawasan Bromo Tengger Semeru ini nampaknya sukses membuat orang berbondong-bondong datang kesana. nah 2013 ini, ada perubahan biaya akomodasi jeep via Tumpang, Malang. Simak biaya perjalanannya di bawah. 1.     Tumpang – Ranupani = Rp500.000,- 2.     Tumpang – Padang Savana – Laut Pasir – Bromo – Tumpang= Rp750.000,- 3.     Tumpang – Padang Savana – Laut Pasir – Penanjakan – Bromo – Tumpang= Rp900.000,- 4.     Cemorolawang – Penanjakan – Gn. Bromo – Cemorolawang= Rp400.000,- 5.     Cemorolawang – Penanjakan – Gn. Bromo – Padang Savana – Cemorolawang= Rp550.000,- 6.     Wonokitri – Penanjakan –Wonokitri= Rp250.000,- 7.     Wonokitri – Penanjakan - Gn. Bromo - Wonokitri= Rp350.000,- 8.     Wonokitri – Gn.Bromo – Wonokitri= Rp325.000,- 9.     Wonokitri – Penanjakan – Gn. Bromo – Padang Savana – Wonokitri= Rp550.000,- Agak mahal memang, tapi puas kok dengan apa yang bakal lu dapat nanti. Sekalian

Sidut Rockst*r

Cita-cita saya hampir tercapai. Sayang sekali utopia itu hanya bertahan beberapa minggu saja. SR layaknya pemberi harapan bagi pribadi kami yang menginginkan berekspresi dalam bermusik. Sejenak menghilangkan kepenatan dan keteraturan gerak dan keluar dalam pakem orang kantoran. Kami bermusik, hanya latihan. Tapi mempunyai mimpi hingga lanjut sampai rekaman. Indah bukan? Layaknya efek rumah kaca yang melanglang buana di akhir pekan, menghibur penonton hingga jejingkrakan. Indah nian hidup jika itu terlaksana. But, yeah. Keinginan sekadar keinginan jika terbentur kenyataan. System kantor kami tidak mengijinkan seseorang untuk berdiam di satu tempat yang sama. Minimal dua tahun kami sudah harus ditendang pada posisi kami. Sebuah cara yang bagus dalam organisasi, tidak dalam perencaan hidup karyawannya. But life must go on, aight. To our basist who move to Jakarta, ingat Jakarta adalah kota yang memberikan harapan bagi orang yang lapar akan kesuksesan. Bukalah jalan kalian, buat di

Kataklisme

huru hara hebat Perubahan sosiopolitik yang membawa malapetaka -,- Ada beberapa hal yang eksak, diantaranya jarak dan waktu. 80 km dan 75 menit adalah waktu yang tidak bisa dikurangi dan rawan bertambah. Keduanya selalu saya hadapi tiap senin. Jam 5.30 kuda besi saya sudah harus berangkat, nyatanya sering molor sampai jam 6. Kadang saya kasihan, motor 105cc dipaksa memacu kecepatan sampai melampaui 100 km/jam namun nyatanya hanya mentok di 90km/jam. Getaran hebat mesinnya menemani sumpah serapah saya pada pengendara tak tahu aturan. Kadang saya heran dengan mereka. Macam-macam tingkahnya. Yang paling memuakkan adalah pelambat yang memaksa berjalan di tengah jalur, apalagi yang tidak memakai pelindung kepala. Jangan salah bila saya meneriakkan kata-kata kasar. Marah pun hak anda, tapi tolong hargai nyawa anda dan orang lain. -,- Saya tidak mengerti apa yang terjadi tahun 1998. Saya masih sd kelas tiga. Asik bekejaran bermain bentengan, sibuk merebut dan mempertahank

i was drown -,-"